Tuesday, October 7, 2008

Fenomena Virtual Ajang Formula One

Fenomena perubahan gaya hidup telah terlihat kembali pada saat digelarnya Singapore Grand Prix Formula One 2008 di malam hari. Hal ini menambah khasanah informasi tentang penggunaan media online di masyarakat dunia. Melalui tulisan Bre Redana tentang Pengalaman "Virtual" Formula 1 pada harian surat khabar kompas 4 Oktober 2008 memperlihatkan bahwa seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi membuat perubahan gaya hidup masyarakat masa kini.

Orang menyaksikan pertandingan mobil balap kelas dunia seperti pada Singapore Grand Prix Formula One 2008 ini ternyata tidak semata-mata melihat ajang kebut-kebutannya. Mereka memiliki kecenderungan menggunakan teknologi sebagai prestise di peradaban masa kini. Untuk melihat ajang balapan seperti ini tidak banyak yang secara langsung menggunakan indera penglihatannya dalam memperhatikan kecepatan mobil balap tersebut. Lebih banyak para penikmat balapan menggunakan teknologi yang ada seperti televisi misalnya. Ditambah lagi sebuah alat canggih dalam genggaman tangan disewakan oleh panitia seharga 157 dollar Singapura (sekitar 1 Juta rupiah) selama tiga hari. Gadget ini terhubung ke kamera masing-masing pembalap. Sehingga dengan cara ini pengguna gadget dapat memilih untuk melihat sudut kamera setiap pembalap yang diinginkannya. Yang lebih menarik lagi komunikasi antar pembalap dengan kru balapnya juga dapat didengar melalui alat ini.

Di sebelah kiri ini adalah salah satu contoh produk yang ditawarkan dengan mengemas ferrari sebagai pencitraannya. Melihat cara penggunaan alat ini terbukti bahwa gaya hidup telah berkembang dan bergeser seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi. Perlengkapan multimedia yang disewakan oleh panitia penyelenggara pada dasarnya sebagai media penghubung untuk melihat wujud asli balapan itu sendiri. Dan kenyataannya pengguna media telah secara virtual menikmati ajang yang bergengsi ini.

Chit Chat