Wednesday, August 4, 2010

Dokumen PDC

Apabila kita menginginkan dokumen dalam format PDF tetap aman, LockLizard Safeguard Viewer dapat kita andalkan. Maklum saja, beberapa piranti lunak lainnya sudah dapat melakukan konversi dari dokumen PDF ke dokumen lain seperti Microsoft Word, Excel ataupun PowerPoint. Nantinya format dokumen ini bukan lagi PDF melainkan PDC.
LockLizard melindungi dokumen PDF dan perlindungan sekaligus keamanan bisnis perusahaan. Dibuat khusus untuk siapapun yang membuat dokumen yang dibagi pakai lalu diterbitkan dalam format PDF. Model dokumen ini dipakai untuk melindungi Anda dari menyalin dokumen PDF yang tidak sah, berbagi, memodifikasi, pencetakan yang berulang. Dengan enkripsi dari Pemerintah Amerika Serikat dan Digital Rights Management dokumen ini dapat meminitor siapa yang melihat dokumen PDF, di mana, dan kapan, dan untuk berapa lama (hari, bulan, tahun atau selamanya) J


Sunday, August 1, 2010

Populasi Pengguna Internet Tertinggi: Asia!

Percaya atau tidak, saat ini pengguna Internet dunia didominasi masyarakat di benua Asia. Berdasarkan data statistik dari Internetworldstats sejumlah 825,094,396 pengguna Asia mengakses Internet. Namun demikian perkembangan selama satu dekade terakhir paling menonjol di benua Afrika. Bayangkan saja dari total perkembangan di dunia sebesar 444.8% ternyata pengguna Internet di benua Afrika mencapai angka perkembangan 2,357.3%!

Hal ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa penetrasi media baru seperti Internet mendorong seluruh lapisan industri menggunakan media baru ini. Yang paling bersinar dalam hal ini adalah industri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Silahkan perbaharui informasi terkini tentang perangkat pangakses Internet jaman sekarang. Sejak Industri China memasok barang-barang elektronik ke seluruh dunia, sejak Facebook dan Twitter digandrungi oleh warga dunia, sejak Asus melemparkan produk Eee PC ke pasar dunia dengan sebutan netbook, kini masyarakat dunia mulai menganggap TIK bukan lagi sebuah hal yang jauh untuk diraih, TIK kini menjadi sebuah gaya hidup.

Kini Google menohok pasar dengan Sistem Operasi Android-nya, dan saat ini mulai muncul perangkat netbook yang berharga dibawah 1 juta rupiah! Simak saja situs resmi di Indonesia dengan merek Elevo. Namun tetap diingat bahwa penggunaan TIK bukan hanya sekedar gaya hidup namun tentang kepedulian kita terhadap keseimbangan alam dan kebutuhan hidup yang hakiki. Jadi apakah saat ini kita sudah benar-benar membutuhkan itu semua atau sekedar mengikuti trend di pasar?

Monday, April 19, 2010

iPad, Teknologi Baru dan Budaya

Pernah mendengar atau membaca informasi tentang iPad? Untuk lebih jelasnya silahkan klik kata iPad sebelumnya. Saya tidak panjang lebar membahas tentang iPad disini. Artikel ini sekedar memberikan umpan balik atas maraknya teknologi komunikasi melalui gadget dan peralatan komputer yang semakin kecil dan sederhana.

Sebagian pihak mengatakan bahwa masyarakat akan serta merta mengadopsi teknologi semacam iPad ini dengan alasan lebih tinggi tingkat mobilitas-nya dan efisien dalam hal penyimpanan. Hal tersebut memang tidak dapat diragukan lagi, namun ada beberapa faktor yang membuat masyarakat juga tidak serta merta mengadopsi teknologi ini. Banyak faktor yang membuat masyarakat tidak langsung mengadopsi teknologi baru, selain masalah biaya, juga masalah budaya.

Di satu media cetak besar nasional yang membahas tentang iPad ini mengatakan bahwa era pengetikan menggunakan keyboard atau papan ketik akan ditinggalkan. Apakah akan seperti itu adanya? Saya sangat meragukannya!
Sejak kemunculan koran online, kenyataannya toko buku masih banyak dikunjungi masyarakat, penulis, penerbit dan percetakan masih melakukan aktifitas dan memperoleh keuntungan dari budaya membaca masyarakatnya. Masyarakat masih berlangganan koran setiap hari, ada kemunculan majalah baru dari berbagai komunitas dan kebutuhan dan anak-anak sekolah serta mahasiswa masih menggunakan buku sebagai pembelajaran utamanya. Jadi, bisa dikatakan bahwa teknologi baru dengan media baru semacam Internet saat ini sekedar pilihan kedua dibandingkan media konvensional.

Kenyataannya memang teknologi diadopsi sebagian masyarakat dengan keterbatasan pengetahuannya. Namun budaya menentukan sikap, perilaku dan cara menggunakannya. Kita ada di masa transisi dimana sebagian kecil masyarakat mengadopsi teknologi namun sebaliknya sebagian besar masyarakat belum mengadopsinya. Belum lagi tanpa menghilangkan rasa optimis kita terhadap energi bumi, sudah selayaknya kita menjadi arif dan bijaksana dalam menggunakan energi tersebut, sebagai contoh ada aktifitas yang mencoba menghindari ketergantungan kita terhadap energi listrik.

Terkadang surat dengan tulisan tangan akan lebih pribadi dibandingkan surat elektronik yang dapat dikirimkan dalam beberapa detik saja. Terkadang lukisan di galeri-galeri seni akan lebih romantis dibandingkan foto-foto yang disebarkan lewat Internet. Seringkali akan lebih nyaman membaca buku bersama pasangan dibandingkan sibuk dengan gadget-nya masing-masing. Bukankah terkadang teknologi membuat kita mendekatkan yang jauh dan menjauhkan yang dekat?

image: courtesy of techno-mobile.net

Friday, April 16, 2010

Green ICT Yang Mendasar

Akhir akhir ini lagi ramai-ramainya propaganda tentang Green ICT. Buat yang 'newbie' atau awam tentang istilah-istilah baru ini bisa menyimak tulisan singkat ini.

Singkat istilah, kata Green ini memang langsung diartikan sebagai penghematan. Tapi muncul pertanyaan, kenapa tidak pakai kata 'hijau' saja? Maklumlah, supaya pengartiannya meng-GLOBAL maka gunakan kata 'green'. ICT juga kepanjangan dengan bahasa inggris yaitu Information and Communication Technology. Kalo di-Indonesiakan menjadi Teknologi Informasi dan Komunikasi, disingkat TIK. Jadi kalo dipaksakan pakai bahasa Indonesia istilah ini menjadi TIK Hijau. Hehehehe menyebutnya jadi aneh ya :-?

Lepas dari permasalahan istilah, yang terpenting adalah permasalahan 'penghematan' yang menjadi tujuan kampanye ini. Bayangkan saja, total pengguna internet dunia saat ini sebesar1,802,330,457 dapat menghemat penggunaan kertas sebesar 60%, namun disisi lain ternyata konsumsi listrik-nya juga tidak kalah besar, yaitu sebesar 40%!

Melalui blog ini, penulis sekedar berbagi agar penggunaan komputer lebih bijaksana lagi. Bila ada niatan untuk mencetak email, sedianya dipikirkan baik-baik kepentingannya. Sebaliknya, upayakan untuk menghemat penggunaan daya listrik dengan mematikan komputer, atau setidaknya lakukan modus standby manakala komputer tidak digunakan dalam waktu lebih dari 30 menit. Untuk pengguna Internet, hal ini selain menghemat daya listrik, sekaligus mengantisipasi munculnya botnet di dunia maya.

Bagi pengguna laptop atau komputer jinjing, mungkin dapat memanfaatkan baterai sebagai sumber daya pengganti listrik, seefisien mungkin. Manakala baterai sudah mendapatkan daya yang penuh, segera cabut sambungan daya listrik ke laptop dan mulai gunakan baterai tersebut kembali sebagai sumber daya listrik-nya. Selain hemat, baterai laptop menjadi lebih tahan lama.

Penggunaan perangkat tambahan di sebuah komputer seperti webcam, harddisk eksternal, DVD eksternal, perangkat game, dan lain-lain, ternyata juga memakan sebagian daya komputer, jadi alangkah baiknya apabila perangkat tersebut sudah tidak digunakan segera dicabut dari komputer.

Semoga kampanye Green ICT ini tidak sia-sia, dan penulis yakin, kita sudah melakukannya sejak lama, tinggal bagaimana cara kita untuk menyebarkan kebiasaan baik ini kepada masyarakat yang masih awam tentang hal ini.

image: courtesy of datanews.rnews.be

Wednesday, March 17, 2010

Google TV dan Media Sosial

Tak dipungkiri lagi raksasa mesin pencari Google memang selangkah lebih maju. Google bakal menggebrak pasar televisi di dunia bekerja sama dengan raksasa-raksasa lainnya seperti Intel, Sony dan Logitech menggunakan sistem operasi Android. New York Times menuliskan tentang hal ini.

Teknologi bule ray, penggunaan Internet Games, Situs Jejaring Sosial and Youtube.com bakal dapat diakses dengan mudah melalui Google TV ini. Yang menarik dari Google TV ini adalah software Android ini adalah berbasis open source atau tanpa lisensi.

Google TV adalah sebuah proyek Google yang bekerja sama dengan Intel sebagai penyedia prosesor, Sony sebagai penyedia teknologi TV dan Logitech sebagai penyedia perangkat keras seperti keyboard mini dan perangkat lainnya.

Di masa datang, teknologi, media dan budaya tetap akan saling mempengaruhi. Apakah teknologi seperti Google TV ini lebih berpengaruh kepada masyarakat dunia? atau pemilik media itu sendiri yang dapat melakukan invasi atas teknologi tersebut? atau barangkali budaya di masyarakat dunia-lah yang akan sangat mempengaruhi perkembangan teknologi ini? Perlu diingat, di masa kini dan masa datang, masyarakat mulai cerdas dalam memilih informasi dan masyarakat dunia secara individu sudah mulai memiliki 'media'nya sendiri. Ini yang disebut sebagai Media Sosial.

image: courtesy of PCWorld.com

Tuesday, March 16, 2010

Facebook, Twitter, Plurk atau hanya sekedar Mailing List ?

Beberapa kalangan mengatakan Facebook.com telah mengguncang dunia. Sementara menurut data statistik yang diberitakan oleh PC World tentang hal ini, kepopuleran Facebook.com memang sangat signifikan dibandingkan Google.com sekalipun.

Namun demikian, Google.com juga memiliki sesuatu untuk masuk ke pasar Jejaring Sosial dengan Google Buzz-nya. Dari sisi trend, Facebook.com memang fenomenal. Namun dari sisi kedekatan komunitas-nya ini perlu dipertanyakan. Meski apabila dibandingkan dengan Jejaring Sosial lainnya, Facebook.com lebih unggul. Namun demikian, siapa yang merasakan hal ini jika bukan penggunanya sendiri?

Rasanya masih subjektif, manakala saya sendiri mengatakan bahwa Facebook.com lebih populer dibandingkan Twitter.com. Tentunya ini karena saya masih lebih sering menggunakan Facebook.com sebagai aplikasi Jejaring Sosial daripada Twitter.com atau Plurk.com misalnya.

Fenomena Media Sosial semacam ini, perlu ditilik lebih dalam lagi, pertama dari sisi kebutuhannya bukan hanya sekedar trend atau kehebohannya. Begitu juga dari sisi kedekatan anggotanya. Sejak booming Jejaring Sosial melanda dunia pertama kali, belakangan mailing-list yang saya moderatori kini mulai hidup kembali,. Terhitung sudah setahun lebih mailing list ini seperti aplikasi yang tertidur. Saat salah satu anggota membuka pembicaraan baru di mailing list tersebut, kini para anggotanya mulai merasakan ada kedekatan menggunakan medium mailing-list dibandingkan Jejaring Sosial yang cenderung mesh atau bertautan dan carut marut antar anggotanya.

Monday, March 15, 2010

Berburu Nama Domain - Siapa Cepat Dia Dapat

Ungkapan ini cocok untuk siapapun yang peduli dengan sebuah nama unik di belantara maya. Banyak kasus tentang perebutan nama Domain yang dikaitkan dengan nama perusahaan. Manakala Sony AK menggunakan nama domain yang mirip perusahaan yang memproduksi perangkat elektronik Sony Corporation tersebut, maka munculah berita tentang pro-kontra penggunaan nama domain ini. Tanpa undang-undang UU-ITE sekalipun, etika di dunia maya menyatakan bahwa siapa yang telah lebih dulu membeli sebuah nama domain, maka dialah yang berhak atas penggunaan domain tersebut. Namun demikian UU-ITE memperkuat etika dunia maya ini.

Oleh karena itu di dunia maya merebak dan tumbuh subur penjual nama domain, broker nama domain hingga nama domain ini pernah dijadikan bisnis MLM. Nama domain dijadikan investasi bagi mereka yang peduli dengan sebuah keunikan alamat sebuah situs.

Untuk memperoleh sebuah nama domain tidaklah sulit. Yang terpenting kita perlu mengetahui Top Level Domain (TLD), lalu memilih salah satu diantaranya, kemudian memilih nama unik untuk disandingkan dengan TLD tersebut. Misalnya kita memilih menggunakan TLD .com, maka apabila kita menginginkan nama domain "domainku", satukan menjadi "domainku.com". Langkah berikutnya pastikan ketersediaan nama tersebut di alamat http://who.is kemudian daftarkan nama domain tersebut minimal untuk pembayaran dalam setahun pada layanan domain-registar. Akan lebih beruntung lagi apabila kita mendapatkan layanan hosting gratis untuk domain tersebut. Sehingga kita dapat menampilkannya di dunia maya.

Sunday, March 7, 2010

Kesepakatan Kelas Semester Genap 2010

Obyektif
•Mata Kuliah: Online Public Relations
•Pihak: Dosen dan Para Mahasiswa/i
•Versi: 2.0

Komunikasi
•Komunikasi perihal perkuliahan dapat dilakukan melalui telepon, SMS, email, chat, dengan menyebutkan nama dan nomor NIM.
•Bergabung pada Internal Mailing List, Social Media maupun mengunjungi forum OPR ini.
•Bila sifat komunikasinya URGENT, maka dosen cukup mengirimkan pesan (telepon, SMS, ataupun email) kepada Ketua Kelas/Perwakilan kelas.

Kelas
•Status telepon genggam dalam keadaan silent atau off
•Diperbolehkan interupsi/mengajukan pertanyaan pada saat perkuliahan
•Eksistensi perwakilan kelas / koordinator kelas / ketua kelas
•Persyaratan ketua kelas: akses ke internet dengan frekwensi tinggi, hp selalu standby.
•Ketua kelas: Sarie Andriani dan atau Veronica Indriati Widjaja

Kehadiran
•Masuk: 17.10 WIB setiap hari Minggu
•Mahasiswa/i wajib memberikan informasi bila tidak dapat hadir di perkuliahan selambat-lambatnya 1 jam sebelum jam masuk perkuliahan via sms.
•Dosen terlambat 30 menit dianggap tidak ada perkuliahan kecuali dengan pemberitahuan.

Surat Ijin/Surat Sakit
•Tidak perlu surat ijin, tapi mengirimkan informasi via sms atau email
•Mahasiswa/i telah memahami bahwa ketidakhadiran di perkuliahan memiliki resiko kecilnya pemahaman materi yang diterima.

Bahan Perkuliahan
•Slide presentasi, contoh kasus lisan, buku wajib, buku pendamping, link internet, materi via email, materi di mailing list, dan blog

Sistem Perkuliahan
•Offline dan Online
•Informasi rencana perkuliahan berikutnya akan diinformasikan melalui SMS dan atau email selambat-lambatnya pada H-5.

Sistem Penilaian
•Kehadiran=10%, Tugas Individu=20%, Tugas Kelompok=30%, UTS=20%, UAS=20%

Ujian
•Sistem ujian adalah Take Home Test
•Jawaban dari pertanyaan argumentatif bukan jiplakan dari materi. Gunakan bahasa Anda sendiri.
•Menyerahkan lembar jawaban, lembar soal dan tugas tepat pada waktunya
•Maksimum nilai ujian: perhatikan bobot nilai setiap soal yang Anda kerjakan
•Ujian susulan dengan sistem Close-Book.

Tugas
•Judul tugas harus sesuai dengan tema yang sudah ditentukan
•Penilaian: 5W+1H, data akurat (bukti), memiliki unsur nilai berita yang kuat
•Struktur penulisan: daftar isi, latar belakang, isi+analisa, kesimpulan, saran/solusi, sumber informasi/daftar pustaka
•Jenis huruf : Times New Roman 12 point
•Kiri: 1,5 inch, kanan: 1,2 inch, atas: 1,2 inch, bawah: 1,2 inch, spasi 1,5
•Hardcopy dan Softcopy (kirimkan via email)

Tugas Individu
•Etika PR vs. Etika Jurnalistik
•Penilaian berdasarkan Saran Pribadi, Analisa dan Keseluruhan Isi
•Dikirimkan melalui email selambat-lambatnya 24 jam sebelum waktu UTS. Penerimaan email lebih dari ketentuan ini akan mendapatkan nilai generik

Tugas Kelompok
•Membuat Blog PR
•Blog ini akan mendapatkan penilaian awal pada kuliah pertama pasca UTS
•Dipresentasikan oleh seluruh anggota kelompok pada kuliah tatap muka terakhir sebelum UAS

Tugas Khusus
•Tidak ada





Chit Chat