Saturday, August 9, 2008

Indonesia E-Marketing Strategy

INDONESIA E-MARKETING STRATEGY
"Perluas Market Share Bisnis Anda dengan eMarketing Yang Tepat"

Implementasi Online marketing strategy (emarketing) yang tepat akan dapat membantu memperluas pasar bisnis perusahaan Anda, dan website perusahaan Anda akan memiliki nilai tambah karena dapat menunjang perkembangan bisnis perusahaan Anda.
Homepage merupakan sarana promosi di dunia cyberspace atau dunia internet. Perkembangan dunia cyberspace dewasa ini begitu pesatnya. Hingga saat ini di Indonesia pengguna internet telah berjumlah lebih kurang 500.000 pengguna internet. Jumlah tersebut akan bertambah dengan semakin mengertinya orang akan besarnya manfaat internet, baik untuk tujuan informasi, hiburan maupun untuk tujuan bisnis terutama dalam menghadapai persaingan ekonomi dalam pasar bebas nanti. Kondisi tersebut merupakan segmentasi baru yang potensial bagi badan usaha untuk memperluas market share bisnisnya.
Mengapa Homepage/Website Anda sepi pengunjung..?Mengapa Homepage/Website Anda tidak dikenal..?

Kesuksesan sebuah site tergantung dari berbagai faktor, antara lain;
Design, sebuah homepage/website harus kelihatan menarik, namun sesuai dengan tujuan website yang dibangunya. Image positioning, navigasi yang mudah dan tidak membingungkan, serta materi yang jelas namun tidak membosankan. Disamping itu juga faktor kecepatan mengakses website, hal ini merupakan hal yang harus benar-benar diperhatikan. Jika sebuah homepage/website memiliki kecepatan akses yang lama, maka bukan tidak mustahil pengunjung akan segera meninggalkanya, namun sebaliknya jika aksesnya cepat, maka visitor akan merasa betah, apalagi jika ditunjang dengan tampilan site yang menarik dan tidak membosankan.

Content
content sebuah site juga harus bisa membawa netter untuk menikmatinya. Berikan hal-hal yang bisa membuat kesempatan netter untuk sedikit pro aktif, berikan fasilitas, games, forum, dan survey, atau hal lain yang sifatnya lebih formal, seperti; feedback, aspirasi, maupun kontak netter, sehingga netter merasa punya tempat di site tersebut. Berikan sedikit perhatian dengan sebuah ucapan ataupun newsletter, melalui mailing list, dsb.

e-Marketing, online promotion merupakan salah satu kunci pokok kesuksesan sebuah homepage/website. Trik dan strategi yang pas dalam melakukan e-marketing untuk sebuah homepage/website sangat menentukan banyak tidaknya pengunjung, dan eksistensi website untuk masa yang akan datang.
Dan masih banyak faktor lain-nya yang dapat menentukan sukses tidaknya sebuah homepage/website.

"Sekilas Perkembangan Internet di Indonesia"
(Yusril Saputra)

Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan / industri maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainya.

Konsep B to B (Busines to Business), B to C (Business to Customer), telah banyak diterapkan oleh sebagian besar perusahaan di dunia. Bahkan terakhir akan merambah ke sektor Government, dengan konsep G to G (Government to Government), G to C (Governement to Customer), serta G to B (Government to Business). Tingkat pertumbuhan pengguna internet juga menunjukan angka yang sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi bagian kebutuhan dalam sebuah rumah tangga. Fenomena ini menunjukan bahwa 5 sampai 10 tahun yang akan datang teknologi informasi akan menguasai sebagian besar pola kehidupan masyarakat, badan usaha maupun pemerintah.

Secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan bahwa internet relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia dan frekuensi pemakainyapun belum terlalu banyak. Namun perkembangan internet di Indonesia telah menunjukan perkembangan yang signifikan.

Namun dibanding dengan negara-negara asia yang lebih maju, seperti Singapura, Taiwan dan hongkong, Indonesia masih ketinggalan jauh. Indikasi yang kuat adalah masih terbatasnya jumlah pelanggan internet yang baru berkisar 1.680.000 pelanggan sampai dengan tahun 2001 (APJII) atau tidak lebih 5 persen dari total jumlah rumah tangga di perkotaan. Dibandingkan dengan negara-negara Asia yang tersebut di atas, yang lebih matang pasar internetnya seperti Singapore yang telah memiliki pelanggan sebanyak 47,4 persen dari jumlah rumah tangga maka kondisi pasar internet di Indonesia masih ketinggalan jauh. Sedangkan sebagai pembanding yang lainnya adalah di Taiwan dan Hongkong yang masing-masing 40 persen dan 26,7 persen dari jumlah rumah tangga (Newsbyte, 2001).
Contoh lainnya adalah di China yang berpenduduk lebih dari satu milyar telah memiliki tidak kurang dari 24 juta pemakai internet dengan tingkat penetrasi mencapai 7 persen terhadap penduduk di atas usia 5 tahun (Iamasia, 2001). Ditinjau dari gambaran statistik di atas maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa masyarakat pengguna internet di Indonesia masih baru taraf pengenalan atau masih merupakan pasar yang baru muncul (mulai).

Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan pasar internet, namun peningkatan jumlah pelanggan internet yang ada saat ini menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup besar. Memang pada tahun 2001 terjadi kelesuan, namun itu bersifat sementara karena efek dari krisis global yang sedang di alami, disamping pengaruh tragedy penghancuran Gedung WTC sebagai simbul pusat perekonomian dunia. Efek dan pengarih global ini bisa dilihat dengan penurunan jumlah registran untuk domain id yang mencapai 17,9 % dari jumlah registran pada tahun 2000, yaitu dari angka 4264 registran turun menjadi 3501 registran. Namun penurunan permintaan domain id tersebut tidak serta merta berbanding lurus dengan pengingkatan jumlah pelanggan internet, karena justru pada tahun 2001 persentasi jumlah pelanggan internet menunjukan kenaikan angka yang sangat tinggi, yaitu 121%, dari 760000 pelanggan meningkat menjadi 1680000 pelanggan.

Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah perusahaan penyedia jasa layanan internet / ISP (Internet Service Provider), yang pada akhir tahun 2001 ini telah mencapai 68 ISP. Hal ini menunjukan bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Pada tahun 2001 memang secara global terjadi penurunan khususnya di bisnis cyberspace ini, namun hal itu merupakan seleksi alam dimana ternyata justru peningkatan layanan customer semakin meningkat, dan menunjukan juga bahwa pemain bisnis yang tetap survive adalah para pemain yang serius akan model bisnis yang dikembangkannya (berita detik).

Namun disamping kondisi yang postitif di atas, pada pertengahan kwartal pertama tahun 2002, terjadi fenomena menarik, karena sebuah jaringn ISP terluas yaitu WasantaraNet telah menutup sebagian kantor cabangnya. Kemudian berikutnya, disusul ISP yang memiliki jaringan luas juga, yaitu MegaNet mengumumkan bahwa perusahaannya telah menutup semua kantor operasionalnya. Kondisi ini jelas kurang menguntungkan bagi perkembangan akses informasi oleh masyarakat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak beroperasinya kembali sebagian kantor cabang ISP tersebut, dianataranya, karena alasan cost perasionalnya yang terlalu tinggi, yang tidak bisa dipenuhi oleh pendapatanya. Namun pada perkembangan terakhir disebutkan bahwa alasan utamanya adalah karena persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh TELKOM, dengan TelkomNet Instantnya.

Dari semua kondisi di atas, yang utama bagi user internet Indonesia adalah akses yang murah dan cepat, sehingga mereka bisa menikmati perkembangan teknologi informasi, terutama user internet di tingkat masyarakat daerah. Semua itu akan terwujud jika pengambil kebijkan di bidang ini bisa memiliki pandangan yang seimbang, baik dari segi user internet (masyarakta), maupun dari segi perusahaan penyedia jasa layanan internet dan teknologi informasi.

Thursday, August 7, 2008

Yang Masih (Sering) Ke Warnet

Apabila Anda terpaksa harus ke warnet untuk melakukan aktifitas di dunia maya seperti mengirimkan email ke kolega, mengirimkan dokumen ke server Anda yang berada di Amerika atau malahan melakukan transaksi e-banking dengan rekan bisnis Anda, sebaiknya lebih waspada lagi. Tanpa menghakimi bahwa warnet adalah tempat rawan untuk melakukan aktifitas Internet, ada baiknya kita lebih waspada dan menyadari keberadaan beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab berniat mencuri data milik pengunjung warnet itu sendiri.

Ada postingan menarik dari blog seberang. Gaya bahasa yang mudah diterima dan sedikit kocak menarik untuk ditinjau dan diikuti sarannya. Tentunya hal ini tidak sulit dilakukan bagi praktisi PR. Malahan praktisi PR dapat melakukannya dengan berbagai kreatifitas :) Namun juga ada hal-hal yang tidak mungkin dilakukan karena memang sedikit konyol. Penulis ini membicarakan tentang tip dan trik agar aktifitas kita di WarNet tidak diintip oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Oknum ini menggunakan keylogger untuk mematai-matai.

Sarannya adalah mewaspadai sikap dari pemilik warnet dan upayakan selalu meneliti keberadaan keylogger ini. Untuk menyimak postingan asli silahkan kunjungi blog GENK_ANGKER.

Chit Chat