Pelaku phishing ini sengaja memancing korban dengan maksud agar korban mau membagi informasi pribadi melalui pengecohan alamat URL tadi. Setelah korban terkecoh, maka pelaku phishing dapat melakukan berbagai hal yang akan merugikan korban. Beberapa contoh aksi jahat tersebut seperti: menggunakan akun korban, memindahkan tabungan korban dengan cara transfer via internet banking, belanja menggunakan kartu kredit korban, hingga mengunci akun korban, sehingga korban tidak dapat lagi menggunakannya.
Jujur saja, saat pertama kali melihat URL tersebut, saya juga ikut terkecoh. Beruntung hingga saat ini saya belum pernah menggunakan layanan internet banking dari Bank Niaga, karena tidak menutup kemungkinan sayapun akan terpancing karenanya...
3 comments:
Penjahat itu memang pintar, karena munculnya pasti lebih dulu dari yang namanya pertolongan/ bantuan. Seperti polisi saat datang jika ada korban, pasti belakangan. Coba kalau dari awal disampaikan ke nasabah akan kemungkinan yang bisa terjadi/ kekurangannya produk ini dan itu, pasti sudah hati-hati sebelum bertindak/ lebih teliti gitu lho.
Jika memilih produk musti teliti.
Lihat manfaatnya.
Tapi kalau difikir-fikir kalau dikasih tahu langkah antisipasinya, mungkin saja penjahatnya nasabah sendiri, sehingga lebih canggih lagi caranya. Gimana hayoo???
Waduh report juga kalau begitu. Kemajuan teknologi tapi disalahgunakan. Saya sebagai salah satu pengguna internet banking juga perlu berhati-hati. Tapi yang selalu saya ingat pada saat melakukan transaksi, saya memang sudah betul2 masuk ke web yang benar. Atau mungkin yang lain bisa membantu agar tidak terpancing aksi phishing??
Monica C
200552226
Post a Comment