Tuesday, June 3, 2008

OMR sebagai prioritas utama?

Bagi organisasi yang peduli dengan kemampuan Internet dan kecepatan penyampaian informasi melalui berbagai mediumnya, Online Management Reputation (OMR) harus dijaga sebaik-baiknya. OMR atau reputasi organisasi di dunia maya sudah sejak dini menjadi perhatian PR masa kini. Hal ini dikarenakan adanya gaya hidup masyarakat dunia masa kini (masyarakat informasi) yang memberikan perhatian pada pemakaian media Internet. Pemakai produk ataupun jasa yang kecewa dengan pelayanan manajemen, tidak sungkan-sungkan lagi untuk mengutarakan kepada media. Celakanya, media yang dimaksud disini bukan sekedar media konvensional yang memiliki gagtekeeper sebagai penyaring informasi, melainkan media Internet yang memiliki ciri khas bahwa individu adalah gatekeepernya. Pemakai produk dan jasa dapat dengan senang hati menyampaikan rasa terima kasihnya maupun kekecewaannya melalui blog pribadi. Tidak selesai di sana, mereka cenderung memiliki komunitas di dunia maya dan dengan senang hati membicarakan hal tersebut. Bayangkan bila pesan yang disampaikan adalah kekecewaannya terhadap pelayanan buruk organisasi Anda. Pesan tersebut tidak hanya dibaca oleh masyarakat domestik, namun oleh masyarakat dunia.

Apakah menurut Anda OMR dirasa menjadi prioritas utama untuk saat ini?
Bagaimana mengantisipasi reputasi buruk pada media Internet?
Sebagai praktisi PR, apa yang perlu Anda persiapkan untuk mengantisipasi sebuah reputasi buruk yang muncul di dunia maya?
Apakah OMR dapat mempengaruhi reputasi Anda sebagai praktisi PR?

Pada materi kuliah yang telah saya bagikan sebelumnya beberapa jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas dapat Anda temukan. Namun ada baiknya Anda lebih dahulu mencoba mengunjungi beberapa situs dan tools yang direkomendasikan.

Selamat belajar dan berdiskusi.

1 comment:

Monica said...

Menurut saya OMR merupakan prioritas utama sampai dengan skrg ini. Lihat saja banyak masyarakat yang memuji2 suatu produk atau jasa di media internet melalui milis, blog, dan lain sebagainya, tetapi ada juga yang mengutarakan kekecewaan terhadap suatu produk/jasa, yang pada akhirnya mendapat simpati dan dukungan dari masyarakat lainnya sebagai pengguna. Kalau sudah begini jadinya secara tidak langsung reputasi perusahaan menjadi buruk dan sudah menjadi pekerjaan seorang PR untuk memulihkan nama baik perusahaan. Pada masa sekarang ini dapat dikatakan masyarakat lebih kritis, mereka semakin berani mengungkapkan kepuasaan/kekecewaannya melalui media internet, karena kesehariannya pun mereka selalu berinterkasi menggunakan media tersebut. Dan dapat saya katakan hal ini wajar apabila customer berani mengungkapkan hal tersebut, karena itu sudah menjadi hak mereka sebagai pengguna.

Akan tetapi bagaimana caranya agar rasa kekecewaan customer tidak terdengar luas oleh masyarakat lainnya, sehingga menimbulkan reputasi buruk terhadap perusahaan. Sudah semestinya setiap perusahaan berkembang memiliki situs yang didalamnya terdapat layanan customer care, di mana customer bisa menyampaikan rasa kepuasan maupun kekesalan mereka melalui pesan yang disampaikan pada layanan tersebut dan secepatnya mungkin kita sebagai PR Team meresponi hal tersebut. Menurut pengamatan saya, banyak customer yang tidak tanggung-tanggung untuk menceritakan keburukan dari suatu perusahaan kepada masyarakat lainnya melalui media karena si customer tersebut merasa tidak dihiraukan, sehingga akhirnya mereka memilih hal tersebut. Selain itu seorang PR juga dapat membuat blog, yang mana isi pesannya ada hal yang positif dan ada yang negatif yang kita anggap sebagai masukan. Hal ini juga yang akan dilihat oleh masyarakat, bagaimana kredibilitas seorang PR dalam menyelesaikan masalah.

Yang perlu saya persiapkan untuk mengantisipasi reputasi buruk adalah sebagai seorang PR, saya harus menjadi orang pertama yang mengetahui berbagai macam isu yang beredar tentang perusahaan tempat saya bekerja, mulai dari isu yang positif sampai yang negatif. Dan saya juga harus menjadi orang pertama selaku PR yang mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga masyarakat dapat melihat kesigapan kita sebagai PR. Cara lain yang bisa saya lakukan adalah membuat blog dan milis untuk memantau dan berinteraksi secara online dengan khalayak. Dan yang pastinya dengan adanya OMR, masyarakat akan melihat kredibilitas PR dari suatu perusahaan. Hal ini dilihat dari bagaimana PR dapat menyelesaikan masalah ataupun berinteraksi dengan masyarakat.

Thanks&Regards,
Monica C
200552226

Chit Chat