Tuesday, December 4, 2007

Chatting Lebih Efisien Namun SMS Lebih Efektif

Chatting atau Instant Messaging adalah aplikasi komputer interaktif menggunakan protokol Internet Relay Chat (IRC). Pengguna komputer mengetikkan sebuah pesan dalam format ASCII atau text biasa, lalu dari jarak jauh pengguna komputer lawannya secara interaktif dapat membalasnya atau memberikan respon atas pesan yang dikirimkan. Saat itu, pengguna komputer awam menggunakannya sebagai pengganti telepon biasa atau aplikasi voice konvensional melalui provider telekomunikasi, di Indonesia adalah Telkom via teknologi Public Switched Telephone Network (PSTN).

Apabila dibandingkan dengan aplikasi voice saat ini, chatting lebih efisien, namun chatting bukan tandingan aplikasi voice konvensional lagi dengan kehadiran teknologi IP telephony dengan konsep Voice over Internet Protocol (VoIP). VoIP lebih efisien dibandingkan dengan penggunaan telepon biasa melalui PSTN. Belakangan aplikasi berbasis konsep VoIP ini sudah dikemas di dalam aplikasi chatting.

Bila dibandingkan dengan aplikasi Short Message Services (SMS), Instant Messaging lebih efisien. Efisiensi Instant Messaging bisa dibuktikan dengan perhitungan matematis menggunakan pemahaman perhitungan biner. Apabila kita bandingkan, SMS memiliki panjang maksimum sebanyak 160 karakter sedangkan Instant Messaging bisa mencapai 14000 karakter! Asumsi perhitungan ini dengan biaya SMS termahal (Rp.350,-/SMS) dan dengan biaya akses internet menggunakan GPRS yang termahal (Rp.25,-/Kb).

Sebagai informasi, 1 karakter sama dengan 1 byte, maka untuk pemakaian Instant Messaging Rp.25,-/Kb dapat memperoleh sebanyak 1000 karakter. Apabila kita menghabiskan uang sebesar Rp.350,- untuk Instant Messaging, maka kita dapat menggunakan pesan tertulis sebanyak (Rp.350/Rp.25)*1.000 karakter, yaitu 14.000 karakter! Bandingkan dengan SMS yang hanya 160 karakter. Asumsi perhitungan ini melalui penyedia telepon seluler (cellular provider) tanpa memasukkan biaya layanan Instant Messaging perbulan.

Namun sayangnya, aplikasi Instant Messaging masih terbatas antar pengguna telepon seluler dalam satu cellular provider saja, hal ini belum bisa dilakukan untuk lintas cellular provider. Sebaliknya aplikasi interaktif berbasis teks yang lebih efektif adalah SMS. Aplikasi ini sudah valid dan dapat digunakan untuk lintas cellular provider. Maka tingkat efisiensi-nya harus dibandingkan dengan penggunaan voice pada telepon genggam.

Menteri Komunikasi dan Informasi Muhammad Nuh telah menjanjikan tarif komunikasi melalui telepon selular akan diturunkan secara drastis pada tahun tahun mendatang. Namun tingkat penurunanya tidak diungkapkan secara rinci. Nuh mengatakan bahwa "penurunan tersebut juga harus bisa menyenangkan semua pihak. Yang artinya, kalaupun tarif harus turun secara signifikan, tapi bagaimana industri ini juga bisa tetap sustainable," seperti dikutip dari detikINET.

Apabila dibandingkan antara aplikasi komunikasi yang satu dengan yang lainnya saat ini, maka aplikasi voice menggunakan teknologi seluler tersebut dapat menjadi pilihan yang lebih efisien dan efektif mengingat pemahaman pemakaian teknologi telepon genggam/seluler yang semakin merata. Ditambah lagi teknologi yang sedang populer saat menggunakan teknologi pita lebar berkecepatan tinggi atau populer dengan nama broadband access 3.5G. Karena sangat dimungkinkan peserta komunikasi dapat secara langsung bertatap muka satu sama lainnya.



No comments:

Chit Chat